Pengertian Poros
Poros adalah suatu bagian stasioner yang beputar, dimana terpasang elemen-elemen seperti roda gigi (gear), pulley, flywheel, engkol, sprocket dan elemen pemindah lainnya.
Poros berfungsi untuk meneruskan tenaga melalui putaran mesin.
Macam-macam Poros
Dilihat dari fungsi
poros dukung : misalnya gandar, poros motor
poros transmisi : misalnya poros motor listrik, poros gigi transmisi pada gear box
gabungan antara dukung dan transmisi : misalnya poros pada roda mobil
Dilihat dari bentuknya
Poros Lurus
Poros Engkol
Poros Freksibel
Poros Pejal
Poros Bolong
Poros dengan menempang persegi atau dengan bentuk tidak tentu
Dilihat dari Beban yang bekerja
Poros radial : gaya-gaya yang didukung bekerja tegak lurus dengan sumbu poros
Poros aksial : gaya-gayayang didukung bekerja searah dengan sumbu poros
Poros dengan gaya aksial dan radial
Dilihat dari arah Putaranya
Poros diam : ngkan roda poros dipegang oleh pemegang poros, sedangkan roda berputar padanya
Poros berputar :putaran searah, bolak-balik.
Perhitungan Poros
• POROS DUKUNG (Gb.1b)
Poros dukung hanya menerima beban lengkung atau momen lengkung saja (Mb), jadi pada poros terjadi tegangan lengkung (sb), yang besarnya:
(sb) = Mb/W
Mb = momen lengkung yang terjadi pada poros (Nmm)
W = momen tahanan axial dari penampang poros (mm3)
= 0,1 d3 (untuk poros pejal)
= 0,1 (da2-di2)/da
da dan di = masing-masing diameter luar dan dalam poros (mm)
Poros kuat bila :
sb = Mb/W £ sbijin (N/mm2)
Mb/ (0,1.d3) £ sbijin (N/mm2)
d ³ 3Ö (Mb/ (0,1. sbijin ) mm
• POROS TRANSMISI
YANG HANYA MENERIMA MOMEN TORSI (Mt), Gb.5
Tegangan torsi pada poros (tt), besarnya
(tt) = Mt/Wp
Mt = momen torsi yang terjadi pada poros (Nmm)
W = momen tahanan polar dari penampang poros (mm3)
= 0,2d3 (untuk poros pejal)
= 0,2 (da2-di2)/da
da dan di = masing-masing diameter luar dan dalam poros (mm)
Poros kuat bila :
tt = Mt/Wp £ ttijin (N/mm2)
Mt/ (0,2.d3) £ ttijin (N/mm2)
d ³ 3Ö (Mt/ (0,2. ttijin ) mm
• POROS TRANSMISI DENGAN BEBAN GABUNGAN (TORSI DAN LENGKUNG):
Bila kedua tegangan diketahui, maka pada poros terjadi tegangan ekivalensv, besarnya:
sv = Ö(sb2 + 3.(a0.tt)2 £ sbijin (N/mm2)
a0 = faktor beban dinamis ( 0,7 – 1,0)
Bila yang diketahui momennya, maka momen gabungan dihitung dari:
Mv = Ö(Mb2 + 0,75.(a0.Mt)2 (Nmm)
Jadi diameter poros dihitung dari persamaan berikut:
d ³ 3Ö (Mv/ (0,1. sbijin ) mm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar